Paradigma adalah istilah sebuah pandangan ilmiah dalam pemikiran
filsuf ilmu Thomas Kuhn. Dia mendefinisikan Paradigma sebagai “Praktek
yang mendefinisikan disiplin ilmiah pada beberapa poin dalam waktu.”
Paradigma dalam pemikiran Thomas Kuhn adalah sesuatu yang berdasar
budaya dan deskrit. Seorang ilmuan pengobatan Cina, dengan ilmu yang
mendalam mengenai pengobatan timur, akan memiliki pandangan pemikiran
yang berbeda daripada pemikiran seorang peneliti dari barat. Fungsi dari
Paradigma menyediakan puzzle bagi para ilmuan. Paradigma sekaligus
menyediakan alat untuk solusinya. Ilmu digambarkan oleh Thomas Kuhn
sebagai sebuah kegiatan menyelesaikan puzzle.
Thomas Kuhn pertamakali menggunakannya dalam sains, menunjukkan bahwa
penelitian ilmiah tidak menuju ke kebenaran. Penelitian ilmiah sangat
tergantung pada dogma dan terikat pada teori yang lama. Dalam pemikiran
Kuhn paradigma secara tidak langsung mempengaruhi proses ilmiah dalam
empat cara dasar.
- Apa yang harus dipelajari dan diteliti
- Pertanyaan yang harus ditanyakan
- Struktur sebenarnya dan sifat dasar dari pertanyaan itu
- Bagaimana hasil dari riset apapun diinterpretasikan.
Kuhn mempercayai bahwa ilmu pengetahuan memiliki periode pengumpulan
data dalam sebuah paradigma. Revolusi kemudian terjadi setelah sebuah
paradigma menjadi dewasa. Paradigma mampu mengatasi anomali. Beberapa
anomali masih dapat diatasi dalam sebuah paradigma. Namun demikian
ketika banyak anomali anomali yang mengganggu yang mengancam matrik
disiplin maka paradigma tidak bisa dipertahankan lagi. Ketika sebuah
paradigma tidak bisa dipertahankan maka para ilmuan bisa berpindah ke
paradigma baru.
Ketika berada pada periode pengumpulan data maka ilmu pengetahuan
mengalami apa yang dikatakan perkembangan ilmu biasa. Dalam perkembangan
ilmu biasa sebuah ilmu pengetahuan mengalami perkembangan. Ketika
Paradigma mengalami pergeseran maka itu disebut masa revolusioner. Ilmu
dalam tahap biasa bisa dikatakan sebagai pengumpulan yang semakin banyak
dari solusi Puzzle. Sedangkan pada tahap revolusi ilmiah terdapat
revisi dari kepercayaan ilmiah atau praktek.
[ sumber : http://plato.stanford.edu/entries /thomas-kuhn/ ]
i
B. Teori
Teori adalah
serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan”
bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat
saling berhubungan.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan
konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara
fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema,
pernyataan teori umumnya hanya diterima secara "sementara" dan bukan
merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa
teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi
kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian
matematika.
[ sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Teori ]
C. Konsep
Konsep atau anggitan
adalah abstrak, entitas mental
yang universal yang
menunjuk
pada kategori atau kelas dari
suatu entitas, kejadian atau hubungan.
Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya
sesuatu yang dipahami. Aristoteles dalam "The classical theory of
concepts" menyatakan bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan
ilmiah dan filsafat pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide
atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan
juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam
kharakteristik.
Berbagai
pengertian konsep dikemukan oleh beberapa pakar. Konsep didefinisikan sebagai
suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama.
Konsep diartikan juga sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang
mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir.
Pengertian konsep yang lain adalah sesuatu yang umum atau representasi
intelektual yang abstrak dari situasi, obyek atau peristiwa, suatu akal
pikiran, suatu ide atau gambaran mental. Suatu konsep adalah elemendari proposisi seperti kata adalah
elemen dari kalimat. Konsep adalah abstrak di mana
mereka menghilangkanperbedaan dari
segala sesuatu dalam ekstensi,
memperlakukan seolah-olah mereka identik. Konsep adalah universal di mana
mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya.
[ sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Konsep ]
D. Prinsip
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental
atau kebenaran
umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah
perkembangan ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun
pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek tertentu
http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip
E. Fakta
Fakta merupakan informasi atau data
yang ada/terjadi dalam kehidupan dan dikumpulkan oleh para ahli ilmu sosial
yang terjamin kebenarannya. Fakta merujuk pada suasana yang khusus dan
keberlakuannya terbatas (kurang berlaku umum).
F. Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upayapembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upayapembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
G. Postulat
PengertianPostulat
Dalam bahasa Inggris: postulate. Bahasa latinnya postulatum, dari postulare yang artinya meminta,menuntut.
Istilah ini biasanya digunakan untuk menunjukkan proposisi-proposisi yang merupakan titik tolak pencarian yang bukan definisi, atau perandaian sementara, tidak juga sedemikian pasti sehingga mereka diangkat sebagai aksioma. Proposisi-proposisi itu ditentukan sebagai benar, dan digunakan tanpa pembuktian, jadi postulat salah satu kelompok istlah-istilah yang saling berkaitan, termasuk definisi, asumsi, hipotesis, dan aksioma.
PengertianPostulat
Dalam bahasa Inggris: postulate. Bahasa latinnya postulatum, dari postulare yang artinya meminta,menuntut.
Istilah ini biasanya digunakan untuk menunjukkan proposisi-proposisi yang merupakan titik tolak pencarian yang bukan definisi, atau perandaian sementara, tidak juga sedemikian pasti sehingga mereka diangkat sebagai aksioma. Proposisi-proposisi itu ditentukan sebagai benar, dan digunakan tanpa pembuktian, jadi postulat salah satu kelompok istlah-istilah yang saling berkaitan, termasuk definisi, asumsi, hipotesis, dan aksioma.
H. Persepsi
Persepsi merupakan
suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang
diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera
merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan
stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian
diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang
diindera.
Dengan kata lain persepsi adalah proses
yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi
merupakan keadaan integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya.
Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman
individu akan ikut aktif berpengaruh dalam proses persepsi.
[
sumber : http://www.duniapsikologi.com/persepsi-pengertian-definisi-dan-faktor-yang-mempengaruhi/ ]
I. I. Sistem
Definisi dan Pengertian Sistem
Menurut para Ahli - Sistem berasal dari bahasa Latin, yaitu Systema yang
berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem juga
merupakan sebuah kesatuan bagian-bagian yang saling memiliki hubungan yang
berbeda dalam suatu wilayah, serta memiliki item-item sebagai penggerak.
Menelisik dari penggunaanya, kata Sistem sendiri sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, selain itu kata ini juga kerap digunakan dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata sistem juga digunakan untuk banyak hal dan banyak bidang. Dengan demikian luasnya penggunaan kata sistem, membuat makna dari Sistem juga semakin beragam
Menelisik dari penggunaanya, kata Sistem sendiri sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, selain itu kata ini juga kerap digunakan dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata sistem juga digunakan untuk banyak hal dan banyak bidang. Dengan demikian luasnya penggunaan kata sistem, membuat makna dari Sistem juga semakin beragam
[
Sumber : http://berita-terhangat.blogspot.com/2012/08/defenisi-dan-pengertian-sistem-menurut.html ]
J J. Reifikasi
Reifikasi adalah penilaian bahwa
kesuksesan diukur dari sejumlah benda (benda-benda yang menjadi standar
kemajuan) yang dimiliki. Pada konsep seperti itu, maka seseorang dianggap
sukses jika mempunyai sejumlah (atau lebih dari satu) benda yang menjadi
standar kekayaan pada hidup dan kehidupan modern.
Reifikasi, secara positip, dapat
menghantar seseorang untuk bekerja keras dan giat, serta tanpa mengenal lelah
untuk mencapai kesuksesan. Artinya, seseorang akan berkerja keras, giat, jujur,
teratur, penuh disiplin agar memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupannya;
melaksanakan dan menjalankan tugas, tanggungjawab kerja secara profesional.
Namun, secara negatif, dapat
menjadikan seseorang mengejar kekayaan dengan segala macam cara, walaupun
melanggar hukum serta norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Artinya, dapat
melakukan segala bentuk kejahatan dan pelanggaran demi tujuan dan keinginannya
tercapai.
[
sumber : http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2010/12/09/reifikasi/ ]
Nama : Bayu
Noor Wicaksono
NPM :
21412391
Kelas :
1IC01
Studi : Ilmu
Sosial Dasar