photo's

Blog Saya

Jumat, 21 Desember 2012

tujuan ilmu sosial dasar


Tujuan di berikannya Ilmu Sosial Dasar
Di fakultas tekhnik mesin

Universitas Gunadarma


Latar Belakang

Mata kuliah Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah analisis, riset, ataupun kisah dan fakta atas aneka fenomena yang terjadi pada pembelajaran dan kehidupan sehari-hari, yang terjadi dalam ruang lingkup kekeluargaan, pertemanan, maupun hubungan masyarakat setempat. Dan dapat kita ambil dari pembelajaran tentang kajian dasar filsafat keilmuan yang telah lama lahir sejak terlahirnya kehidupan pada jaman tradisional maupun pada jaman modern seperti pada saat ini yang kita lihat. Manusia sebagai makhluk sosiaal pasti tidak akan pernah putus dengan bantuan ataupun berupa pertolongan orang lain, maka itulah kehidupan yang dinamakan manusia sebagai makhluk social. Karna setiap manusia pasti saling membutuhkan satu sama lainnya.

Sezak jaman prasejarah hingga sampai detik ini, manusia selalu disibukkan dengan kehidupan yang selalu berkelompok. Dalam perlindungan itulah manusia menciptakan suatu riset tentang cara pembuatan mesin dengan cara pengoprasian mesin tersebut menggunakan bahan bakar, maka terciptalah suatu produk dimana produk itu dapat terlaksana dengan baik hingga sampai saat ini suatu penghasilan mesin tersebut dapat dipakai dengan sempurna. Dari suatu terciptanya mesin yang dapat dioperasikan pada segelintir ilmuan dapat di kembangkan dan di pakai oleh sejuta manusia maka hal itu dapat di katagorikan bahwa manusia saling hidup berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain dalam ilmu bidang keahlian, terutama pada bidang mesin.

Ilmu pengetahuan tidak hanya dapat dipahami dalam artian sebuah hukum atau teori ilmiah, melainkan sebagai hasil statis dari suatu kegiatan yang paling dasar sampai yang paling utama. Pada tataran selanjutnya pemahaman itu dapat menggerakkan suatu kemampuan dan tolak ukur bagi manusia yag berfikir secara normal dalam persaingan. Dan pada akhirnya dari persaingan-persaingan itulah manusia yang berbasis mahasiswa tidak bisa menerima teori dan hukum yang di dapat dengan mudah, melainkan suatu cara pembelajaran yang sangat efektif untuk pesaing-pesaing dalam dunia pekerjaan khususnya dalam bidang mesin perindustrian.


Tujuan belajar ilmu social dasar

1.     Mahasiswa/mahasiswi dapat memutar pikiran dalam kesiapan untuk menekuni arti dan makna pembelajaraan dalam dunia perkuliahan untuk ke jenjang perkerjaan.

2.     Mahasiswa/mahasiswi dapat mengerti dan memahami persaingan-persaingan antar global di dalam dunia pembelajaran maupun pekerjaan yang nanti pada akhirnya menjadi suatu bagian dari kekeluargaan yang hidup di dalam masyarakat.


3.     Mahasiswa/mahasiswi dapat meneladani suatu konsep yang berguna untuk di dunia kemasyarakatan dan dunia bekerja.

4.     Mahasiswa/mahasiswi dapat menyusun suatu hubungan yang harmonis dan saling membantu di dalam kekeluargaan maupun di dalam kehidupan kemasyarakatan.





Permasalahan sosial

Setiap manusia mempunyai kehidupan yang berbeda dan suatu permasalahan yang berbeda pula, karna ruang lingkupnya kehidupan manusia pasti memiliki arti dan tujuan yang berbeda pula. Masalah yang di hadapi tidak sama, disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam maupun tingkat suatu kebutuhan.

1.     Menurut masyarakat, segala suatu masalah yang terjadi pada lingkungan masyarakat dimanapun keberadaan kita adalah masalah social.

2.     Menurut masyarakat, kesalahan yang terjadi pada rakyatnya adalah kesalahan pemerintahan yang kurang memahami arti social yang telah berkembang di jaman modern.

3.     Menurut para ahli, sesuatu kondisi yang tidak terwujud untuk masyarakatnya maka akan menimbulkan kekacauwan.

4.     Menurut para ahli, sesuatu yang dapat meremehkan suara para rakyatnya dapat menghancurkan kestabilan dunia.


Dari hasil kesimpulan yang saya dapat adalah, ilmu social dasar sangat berguna dan harus di kembangkan di dalam dunia perkuliahan, khususnya mahasiswa dan mahasiswi. Karna dengan adanya pembelajaran ini dapat menopang segudang pengalaman dan trik-trik sebuah perumusan di dalam kalangan masyarakat luas. Yang mana pada akhirnya ilmu ini dapat berkembang di dalam dunia pekerjaan yang mana hal hasil ilmu metode ini dapat memaparkan bahwa manusia dapat berkerja dengan baik di dalam suatu golongan, dan dapat memecahkan suatu ide yang sangat matang dalam perindustrian mesin di kalangan bumi pertiwi. Dan hasil ini di dapat sama saja menggunakan metode ilmiah pembelajaran ilmu social dasar, karna pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa adanya kehidupan yang berupa norma dan ilmu social.

sumber : http://muhanakhalis.blogspot.com/

Ilmu Sosial Dasar




Monumen Nasional yang popular disebut dengan sebutan Monas atau Tugu Monas. Monumen ini berada di tengah-tengah jantung Ibu kota Jakarta. Monumen ini memiliki ketinggian 132 meter yang didirikan untuk mengenang perlawan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan  pada masa penjajahan tahun silam. Ketika Indonesia di pertaruhkan nyawanya untuk berperang melawan kelompok sekutu  pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Pembanguna monumen ini di mulai pada tanggal 17 agustus 1961 di bawah pemerintahan presiden Soekarno,  Tugu ini dimakohtahkan lidah api yang di lapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang membara dalam amarah tekad perjuangan para pahlawan.

Banyak pengetahuan yang akan di dapat pada tempat wisata ini, karna banyak patung-patung reliev yang menggambarkan dari mulanya manusia pada jaman purba sampai pada saat Indonesia bebas dari penjajahan. Nah dari situlah kita dapat mengaplikasian pembelajaran yang sangat penting dalam pengetahuan kita terhadap jaman penjajahan. Sehingga apa yang kita pelajari dari pengetahuan tersebut dapat diambil nilai-nilai prasejarah di dalam kehidupan sehari-hari. Dalam rasa bertanggung jawab atas menjaga tata tertib dilingkungan dimanapun kita berada, bertanggung jawab dalam belajar, bertanggung jawab dalam etika baik terhadap orang lain, dan membimbing nilai moral kehidupan dalam bersosialisasi di masyarakat.


Sejarah pembentukan
Dahulu kala setelah penjajahan dan Indonesia merdeka pemerintahan Indonesia berkedudukan di kota D.I Yogyakarta pada tahun 1950, setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke kota DKI Jakarta maka menyusulah pengakuan tentang kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintahan Negara Belanda pada tahun 1949. Presiden Soekarno memulai memikirkan pembengunan prasejarah yang menjulang tinggi dengan sebutan Monumen Nasional yang setara dengan Menara Eifel. Monumen Nasional terletak di depan Istana Negara Republik Indonesia, yang bertujuan untuk  medeklarasikan  suatu  penghormatan  kemerdekaan pada saat  upacara 17 Agustus. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat juang patriotisme generasi saat ini dan generasi yang akan mendatang.


Pembangunan tugu monas
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama kurun waktu dari tahun 1961-1965 dimulai dengan secara resminya pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan peresmian presiden Soekarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama dengan total 284 pasa beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun 1966-1968 akibat terjadinya Gerakan 30 September 1966 dan upaya kudeta, tahun ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama pada museum sejarah. Monumen di buka secara umum dan di resmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh presiden Republik Indonesia Soeharto.  Pada halaman luar mengelilingi Monumen Nasional, pada setiap sudutnya terdapat reliaev timbul yang menggambarkan sejarah Indonesia. Relief ini bermula di sudut timur laut dengan menggmbarkan kejayaan Nusantara pada masa lampau, menampilkan sejarah Singhasari dan Majapahit secara arah jarum jam lalu menggambarkan pahlawan-pahlawan samapai menggambarkan kisah pada saat modern ini.
Sebuah lift pada pintu sisi selatan akan membawa pengunjung menuju pelataran puncak berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Lift ini berkapasitas 11 orang sekali angkut. Pelataran puncak ini dapat menampung sekitar 50 orang, serta terdapat teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Bila kondisi cuaca cerah tanpa asap kabut, di arah  selatan terlihat dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil.
Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang nyala LAMPU perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram,  akan tetapi untuk menyambut perayaan setengah abad (50 tahun) kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran emas.  Puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang bermakna agar Bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa. Pelataran cawan memberikan pemandangan bagi pengunjung dari ketinggian 17 meter dari permukaan tanah. Pelataran cawan dapat dicapai melalui elevator ketika turun dari pelataran puncak, atau melalui tangga mencapai dasar cawan. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 meter, sedangkan rentang tinggi antara ruang museum sejarah ke dasar cawan adalah 8 m (3 meter dibawah tanah ditambah 5 meter tangga menuju dasar cawan). Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45 x 45 meter, semuanya merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17-8-1945).


Kunjungan museum
Dalam sebuah kunjungan ke sebuah Monumen Nasional dalam rangka menyelesaikan studi Ilmu Sosial Dasar saya meyusun makalah bertema sejarah pertempuran dan perlawanan rakyat Indonesia selama masa penjajahan.
            Di dalam Monumen Nasional terdapat berbagai macam sejarah Indonesia, yang diantaranya diorama perlawanan dan pertempuran rakyat Indonesia selama masa penjajahan. Berikut rangkuman dari perlawanan dan pertempuran rakyat Indonesia selama masa penjajahan :
v  Pertempuran Pembentukan Jayakarta 22 Juni 1527
Untuk membendung pengaruh Portugis yang sejak awal abad ke-16 telah berkuasa di Malaka, Sultan Trenggono, Demak mengirim Fatahillah dengan pasukannya dan pada tahun 1527 Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa sebelum Portugis mendirikan benteng di pelabuhan Sunda Kelapa sesuai perjanjian tahun 1522 dengan Raja Padjajaran. Dalam sebuah pertempuran tanggal 22 juni 1527 di pelabuhan Sunda Kelapa Fatahillah berhasil mengalahkan ekspedisi Fransisco de Sa yang dikirim Portugis untuk mendirikan benteng bernama Sunda Kelapa yang kemudian diganti menjadi Jayakarta yang memiliki arti nama kota kemenangan.

v  Perlawanan Pattimura, 1827
Berdasarkan Konvensi London 1814, Belanda berkuasa kembali di Indonesia serta mengulangi menjalankan monopoli perdagangan dan segala sesuatu yang bersifat eksploitasi dilaksanakan kemabali sontak rakyat Maluku tidak mau menerima politik monopoli perdagangan Belanda dan kemudian mengadakan perlawanan dibawah pimpinan Pattimura.  Pada tanggal 15 mei 1817 Pattimura bersama rakyat menyerbu benteng  Duurstede di Saparua dan berhasil merebutnya.

v  Perang Imam Bonjol, 1821 – 1837
Sekembalinya para ulama dari Tanah Suci, mereka melihat bahwa keadaan kehidupan masyarakat tidak sesuai dengan ajaran - ajaran Islam. Para ulama yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol mengadakan pembaharuan – pembaharuan yang ditentang oleh kaum adat. Belanda untuk memperkuat kedudukannya kemudian memihak kaum adat, menyadari kekuasaan Belanda makin luas, akhirnya perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh kaum ulama bersama kaum adat. Tuanku Imam Bonjol menghimpun kekuatannya antara lain dengan membuat parit – parit pertahanan untuk berlindung sekaligus sebuah taktik penyerangan.


v  Perang Diponegoro, 1825 – 1830
Perang yang dicetuskan pada tahun 1825 oleh Pangeran Diponegoro merupakan salah satu perlawanan rakyat semesta yang berlangsung secara terus menerus sehingga Belanda kehilangan sebanyak 15.000 tentara. Dalam pertempuran di sekitar kali Bogowonto, Diponegoro berhasil mengalahkan pasukan kavaleri Belanda. Dengan perangkap berkedok perundingan yang akhirnya Diponegoro ditangkap di Magelang pada maret 1830.

v  Pertempuran Jagaraga, 1848 – 1849
Pada tahun 1841, Belanda memaksakan penghapusan peraturan Tawan Karang yang diakui sebagai lembaga hokum adat di Bali tetapi ditolak oleh Buleleng dan Karangasem. Walaupun dalam serangan Belanda pada tahun 1840 Buleleng dan Karangasem dapat diduduki, namun semangat juang rakyat tetap berkobar dan mereka menyiapkan pertahanan di Jagaraga. Pertempuran di muka pura dalam Jagaraga berakhir dengan gugurnya seisi pura yang lebih dikenal sebagai puputan Jagaraga.


v  Perang Banjar, 1859 – 1905
Untuk menjaga agar hasil bumi Kalimantan seperti batu bara, minyak, karet, dan lain – lain tidak jatuh ke tangan bangsa lain Belanda berusaha untuk menguasai Banjar melalui campur tangan dalam pemerintahan Kesultanan Banjar. Hal ini menjadi alas an bagi rakyat Banjar untuk mengangkat senjata melawan Belanda dibawah pimpinan pangeran Antasari. Penyerangannya terhadap kapal Belanda Onrust di Lontartur dilakukan oleh pangeran Suropati, saudara pangeran Antasari.

v  Perang Aceh, 1873 – 1904
Aceh menolak tuntutan Belanda agar menghentikan hubungannya dengan negara - negara lain. Belanda segera mengirim ekspedisi yang di pimpin oleh Mayor Jenderal Kohler, serangan pertama Belanda gagal bahkan panglimanya Kohler gugur dalam pertempuran di halaman Masjid Agung Baiturrahman Banda Aceh. Pembakaran masjid Agung Baiturrahman semakin menumbuhkan semangat perlawanan rakyat terhadap Belanda.

BEBERAPA FOTO >>
 

Kamis, 15 November 2012

RUANG LINGKUP & MASALAH ISD

PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR
Nama     :  Bayu Noor Wicaksono
Kelas      :  1IC01
NPM      :  21412391

     Mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (ISD) merupakan mata kuliah analisis atas aneka fenomena sosial masyarakat dengan segala dinamika dan implikasinya dari sudut pandang kajian dasar falsafah keilmuan. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan benturan kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Sejak zaman prasejarah hingga sejarah, manusia telah disibukkan dengan keterciptaan berbagai aturan dan norma dalam kehidupan berkelompok mereka. Dalam kelindan berbagai keterciptaan itulah ilmu pengetahuan terbukti memainkan peranan signifikan.
        Ilmu pengetahuan tidak hanya dapat dipahami dalam arti sebuah hukum atau teori ilmiah sebagai hasil statis kegiatan utamanya. Ilmu pengetahuan harus dipandang juga sebagai sebuah proses, sebuah kegiatan, dan tentu saja sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh para ilmuwan. Mahasiswa yang akan diorientasikan untuk menjadi sosok ilmuwan yang peka atas permasalahan sosial kemasyarakatan diharapkan mampu larut dalam proses keterciptaan ilmu pengetahuan tersebut. 

      Kemampuan untuk larut tersebut harus dimulai dengan mengetahui dan memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan melalui kemampuan “membaca” berbagai hasil teori dan kajian ilmu sosial, untuk kemudian mampu melihat relevansi dan aplikasinya dengan fenomena dan problema sosial kontemporer. Pada tataran selanjutnya pemahaman itu akan menggerakkan kemampuan untuk berproses dalam keterciptaan ilmu pengetahuan. Artinya pada simpul akhir mahasiswa tidak menerima begitu saja teori dan hukum ilmiah yang telah ada, melainkan mampu melahirkan teori dan kajian-kajian atas fenomena sosial sebagai karya personal mereka. Mata kuliah ISD menjadi mata kuliah pengantar demi tujuan tersebut.

Tujuan Belajar Ilmu Sosial Dasar :

1. Mahasiswa memiliki kesiapan untuk menekuni dunia keilmuan.
2. Mahasiswa bisa mengerti dan memahami prinsip filsafaat ilmu sebagai landasan mengerti dan memahami berbagai fenomena sosial kontemporer.
3. Mahasiswa mampu memahami berbagai konsep ilmu sosial yang akan digunakan sebagai instrumen memetakan segala problematika sosial kemasyarakatan.

A. PENGERTIAN 
        Untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan dalam kehidupan lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan.
Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokan menjadi tiga :
1. Natural sciences (ilmu-ilmu alamiah), meliputi: Fisika, Kimia, astronomi, biologi dll
2. Sosial sciences (ilmu-ilmu social) terdiri dari: Sosiologi, Ekonomi, Politik antropologi, Sejarah, Psykologi, Geografi dll
3. Humanities (ilmu-ilmu budaya) meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll.

        Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.
        Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah masalah social khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian pengertian (fakta, konsep teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu ilmu social seperti:
Sejarah, ekonomio, geografi social. Sosiologi, antropologi, psikologi sosial.
        Ilmu social dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu social dasar yang dipadukan, karena ilmu social dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu penilitian sebagaimana suatu disiplin ilmu seperti ilmu-ilmu social diatas.
Ilmu sosial dasar merupakan suau bahan studi atau program pekerjaan yang khusus dirancanga untuk kepentingan atau pengerjaan yang di Indonesia diberikan di perguruan tinggi.

B. LATAR BELAKANG
        Banyaknya kritik sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda yaitu kelanjutan dari politik “balas budi / etische politick” (oleh Conrad Theodore van Deventer) sistem pendidikan tersebut bertujuan menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi “tukang” yang mengisi birokrasi mereka dibidang administrasi, perdagangan, tehnik dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi (pemerasan) kekayaan negara.

Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak hanya menjadi tukang saja tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal, akademis dan kemampuan profesional.

a. Kemampuan Personal (kemampuan kepribadian)
        Dengan kemampuan ini tenaga ahli diharaphan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan,kenegaraan (pancasila) serta memiliki pandangan luas serta kepekaan terhadap berbagai masaah yang dihadapi masyarakat Indonesia.

b. Kemampuan Akademik
        Adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan altematif pemecahannya.

c. Kemampuan Professional
      Adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.


C. RUANG LINGKUP 

Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :

1. kenyataan-kenyataan social yang ada dala mmasyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu.
2. konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
3. masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.

Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan leih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.

Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1.  Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan .
2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan warga Negara dan Negara
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
6. Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial  dan Integrasi
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.


Perbedaan Ilmu Sosial Dasar & Ilmu Pengetahuan Sosial :
1.ISD mulai dipelajari di perguruan tinggi , sedangkan IPS sudah dipelajari sejak tingkat SD dan Lanjutan.
2.ISD merupakan mata kuliah tunggal , sedangkan IPS merupakan gabungan dari beberapa mata pelajaran.
3.ISD untuk pembentukan sikap dan kepribadian , sedangkan IPS untuk pembentukan pengetahuan & ketrampilan.

Persamaan Ilmu Sosial Dasar & Ilmu Pengetahuan Sosial :
1.Bahan studi untuk kepentingan umum.
2.Bagian dari disiplin ilmu lain.
3.Membahas materi tentang kenyataan sosial dan masalah sosial.




D. MASALAH SOSIAL
       Masalah yang dihadapi tidaklah sama, disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam. Masalah tersebut dapat berupa sosial, politik, moral dll. Yang membedakan masalah ini ada hubungannya dengan nilai moral dan pranata sosial.

1. Menurut masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umumadalah masalah sosial.
2. Menurut para ahli, suatu kondisi yang terwujud dalam masyarakat berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang menimbulkan kekacauan.

      Masalah sosial muncul sejak peradaban manusia karena dianggap mengganggu kesejahteraan hidup. Dan membuat masyarakat untuk mengedintifikasi, menganalisa cara untuk mengatasinya.

      ISD menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan menurut kacamata subyektif masalah yang dibahas akan dikaju menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan.

Sumber :  1  2  3  4 


RINGKASAN ILMU SOSIAL DASAR
      Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social (seperti geografi social, sosiologi, antropologi sosial, ilmu politik, ekonomi, sejarah dll.

     Ilmu sosial dasar bertujuan untuk membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar wawasannya lebih luas. khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia2 lain, serta sikap dan tingkah laku manusia2 lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik. >Ada pun tujuannya yaitu :

     Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usahamenanggulanginya.
Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya)
Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Fungsi dari ilmu sosial dasar yaitu, memberikan pengetahuan dasar danpengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untukmengkaji gejala-gejala sosialkebudayaan agar daya tanggap,persepsi, dan penalaran mahasiswadalam menghadapi lingkungan sosialbudaya dapat ditingkatkan sehinggakepekaan mahasiswa pada lingkungannyamenjadi lebih besar.
Adapun ruang lingkup materi Ilmu Sosial Dasar adalah:

a. Kenyataan-kenyataan social yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan maslah social tertentu. Kenyataan-kenyataan social tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu social. Karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya.
b. Konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukakn untuk mempelajari masalah-masalah social. Sebagai contoh dari konsep dasar semacam ini misalnya konsep keanekaragaman, dan konsep kesatuan social. Bertolak dari kedia konsep tersebut diatas, maka dapat kita pahami dan sadari di dalam masyarakat selalu terdapat:
1). Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual maupu kelompok.
2). Persamaan dan perbedaan kepentingan.
Persamaan dan perbedaan itulah yang seringkali menyebabkan timbulnya konflik, kerjasama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.