Tugas Sejarah
Perkembangan Teknologi Memori Internal
Nama : bayu Noor wicaksono
Npm :
21412391
Kelas : 4ic01
Tugas : Teknologi informasi dan multimedia
( softskikl)
Perkembangan Teknologi Memori Internal
Memory internal adalah memori yang
terpasang langsung pada motherboard. Pengelompokan dari memory
internal terbagi atas :
·
Read Only Memory (ROM) Berfungsi untuk menyimpan berbagai
program yang berasal dari pabrik. Sesuai dengan namanya, ROM (Read Only
Memory), maka program yang tersimpan didalam ROM,hanya bisa dibaca oleh para
pemakai.
·
Random Access Memory (RAM), merupakan bagian memory yang bisa
digunakan oleh para pemakai untuk menyimpan data dan program.
Jika dicermati,
perkembangan memori mengarah pada peningkatan kemampuan memori dalam
mengalirkan data baik dari dan ke prosessor maupun perangkat lain. Baik itu
peningkatan access time maupun lebar bandwidth memori.
Selain
itu, peningkatan kapasitas memori juga berkembang. Jika dulu, dengan sistem
8088, memori 1MB dalam satu keping memori sudah sangat mencukupi, kini bahkan
beberapa perusahaan membuat kapasitas memori sebesar 2GB dalam satu kepingnya.
Yang tidak kalah berkembang adalah adanya kecenderungan penurunan tegangan
kerja yang dibutuhkan oleh memori untuk bekerja secara optimal.
Perkembangan RAM (Random Access Memory)
·
R A M
RAM yang merupakan singkatan dari Random Access Memory ditemukan
oleh Robert Dennard dan diproduksi secara besar – besaran oleh Intel pada tahun
1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM pada tahun 1981. Dari sini lah
perkembangan RAM bermula. Pada awal diciptakannya, RAM membutuhkan tegangan 5.0
volt untuk dapat berjalan pada frekuensi 4,77MHz, dengan waktu akses memori (access
time) sekitar 200ns (1ns = 10-9 detik).
·
·
D R A M
Pada tahun 1970, IBM
menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM. DRAM sendiri merupakan singkatan
dari Dynamic Random Access Memory. Dinamakan Dynamic karena
jenis memori ini pada setiap interval waktu tertentu, selalu memperbarui
keabsahan informasi atau isinya. DRAM mempunyai frekuensi kerja yang
bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.
·
FP RAM
Fast Page Mode DRAM
atau disingkat dengan FPM DRAM ditemukan sekitar tahun 1987. Sejak pertama kali
diluncurkan, memori jenis ini langsung mendominasi pemasaran memori, dan orang
sering kali menyebut memori jenis ini “DRAM” saja, tanpa menyebut nama FPM.
Memori jenis ini bekerja layaknya sebuah indeks atau daftar isi. Arti Page itu
sendiri merupakan bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row
address. Ketika sistem membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM tinggal
mengambil informasi mengenainya berdasarkan indeks yang telah dimiliki.
FPM memungkinkan
transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari jenis
memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz dengan access
time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer data (bandwidth)
sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya. Memori FPM ini mulai banyak
digunakan pada sistem berbasis Intel 286, 386 serta sedikit 486.
·
EDO RAM
EDO RAM
Pada
tahun 1995, diciptakanlah memori jenis Extended Data Output Dynamic
Random Access Memory (EDO DRAM) yang merupakan penyempurnaan dari FPM.
Memori EDO dapat mempersingkat read cycle-nya sehingga dapat
meningkatkan kinerjanya sekitar 20 persen. EDO mempunyaiaccess time yang
cukup bervariasi, yaitu sekitar 70ns hingga 50ns dan bekerja pada frekuensi
33MHz hingga 75MHz. Walaupun EDO merupakan penyempurnaan dari FPM, namun
keduanya tidak dapat dipasang secara bersamaan, karena adanya perbedaan
kemampuan.
Memori EDO DRAM
banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 486 dan kompatibelnya serta Pentium
generasi awal.
·
SDRAM PC66
Pada peralihan tahun
1996 – 1997, Kingston menciptakan sebuah modul memori dimana dapat
bekerja pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama/sinkron dengan frekuensi yang
bekerja pada prosessor. Itulah sebabnya mengapa Kingston menamakan
memori jenis ini sebagaiSynchronous Dynamic Random Access Memory (SDRAM).
SDRAM ini kemudian lebih dikenal sebagai PC66 karena bekerja pada frekuensi bus
66MHz. Berbeda dengan jenis memori sebelumnya yang membutuhkan tegangan kerja
yang lumayan tinggi, SDRAM hanya membutuhkan tegangan sebesar 3,3 volt dan
mempunyai access time sebesar 10ns.
Dengan kemampuannya
yang terbaik saat itu dan telah diproduksi secara masal, bukan hanya oleh Kingston saja,
maka dengan cepat memori PC66 ini menjadi standar memori saat itu. Sistem
berbasis prosessor Soket 7 seperti Intel Pentium klasik (P75 – P266MMX) maupun
kompatibelnya dari AMD, WinChip, IDT, dan sebagainya dapat bekerja sangat cepat
dengan menggunakan memori PC66 ini. Bahkan Intel Celeron II generasi awal pun
masih menggunakan sistem memori SDRAM PC66.
·
SDRAM PC100
SDRAM PC100
Chipset ini didesain
untuk dapat bekerja pada frekuensi bus sebesar 100MHz. Chipset ini sekaligus
dikembangkan oleh Intel untuk dipasangkan dengan prosessor terbaru Intel
Pentium II yang bekerja pada bus 100MHz. Karena bus sistem bekerja pada
frekuensi 100MHz sementara Intel tetap menginginkan untuk menggunakan sistem
memori SDRAM, maka dikembangkanlah memori SDRAM yang dapat bekerja pada
frekuensi bus 100MHz. Seperti pendahulunya PC66, memori SDRAM ini kemudian
dikenal dengan sebutan PC100.
Dengan menggunakan
tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC100 mempunyai access time sebesar
8ns, lebih singkat dari PC66. Selain itu memori PC100 mampu mengalirkan data
sebesar 800MB per detiknya.
Hampir sama dengan
pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam sistem komputer. Tidak
hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang menggunakan memori PC100, sistem
berbasis Soket 7 pun diperbarui untuk dapat menggunakan memori PC100. Maka
muncullah apa yang disebut dengan sistem Super Soket 7. Contoh prosessor yang
menggunakan soket Super7 adalah AMD K6-2, Intel Pentium II generasi akhir, dan
Intel Pentium II generasi awal dan Intel Celeron II generasi awal.
·
DR DRAM
DR DRAM
Pada tahun 1999,
Rambus menciptakan sebuah sistem memori dengan arsitektur baru dan
revolusioner, berbeda sama sekali dengan arsitektur memori SDRAM. Oleh Rambus,
memori ini dinamakan Direct Rambus Dynamic Random Access Memory.
Dengan hanya menggunakan tegangan sebesar 2,5 volt, RDRAM yang bekerja pada
sistem bus 800MHz melalui sistem bus yang disebut dengan Direct Rambus
Channel, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya (1GB = 1000MHz).
Sayangnya kecanggihan DRDRAM tidak dapat dimanfaatkan oleh sistem chipset dan
prosessor pada kala itu sehingga memori ini kurang mendapat dukungan dari
berbagai pihak. Satu lagi yang membuat memori ini kurang diminati adalah karena
harganya yang sangat mahal.
·
RDRAM PC800
RDRAM PC800
Masih dalam tahun yang
sama, Rambus juga mengembangkan sebuah jenis memori lainnya dengan kemampuan
yang sama dengan DRDRAM. Perbedaannya hanya terletak pada tegangan kerja yang
dibutuhkan. Jika DRDRAM membutuhkan tegangan sebesar 2,5 volt, maka RDRAM PC800
bekerja pada tegangan 3,3 volt. Nasib memori RDRAM ini hampir sama dengan
DRDRAM, kurang diminati, jika tidak dimanfaatkan oleh Intel.
Intel yang telah berhasil menciptakan sebuah prosessor berkecepatan sangat tinggi membutuhkan sebuah sistem memori yang mampu mengimbanginya dan bekerja sama dengan baik. Memori jenis SDRAM sudah tidak sepadan lagi. Intel membutuhkan yang lebih dari itu. Dengan dipasangkannya Intel Pentium4, nama RDRAM melambung tinggi, dan semakin lama harganya semakin turun.
·
SDRAM PC133
Selain dikembangkannya memori
RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja,
bahkan oleh Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan
namanya, memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan
access time sebesar 7,5ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per
detiknya. Walaupun PC133 dikembangkan untuk bekerja pada frekuensi bus 133MHz,
namun memori ini juga mampu berjalan pada frekuensi bus 100MHz walaupun tidak
sebaik kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi tersebut.
·
SDRAM PC150
Perkembangan memori
SDRAM semakin pesat setelah Mushkin, pada tahun 2000 berhasil mengembangkan
chip memori yang mampu bekerja pada frekuensi bus 150MHz, walaupun sebenarnya
belum ada standar resmi mengenai frekunsi bus sistem atau chipset sebesar ini.
Masih dengan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC150 mempunyai access
time sebesar 7ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,28GB per
detiknya.
Memori ini sengaja
diciptakan untuk keperluan overclocker, namun pengguna
aplikasi game dan grafis 3 dimensi, desktop publishing, serta komputer server
dapat mengambil keuntungan dengan adanya memori PC150.
·
DDR SDRAM
Masih di tahun 2000,
Crucial berhasil mengembangkan kemampuan memori SDRAM menjadi dua kali lipat.
Jika pada SDRAM biasa hanya mampu menjalankan instruksi sekali setiap satu clock
cyclefrekuensi bus, maka DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi dalam
waktu yang sama. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh
satu gelombang frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya melakukan instruksi pada
gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan instruksi baik pada
gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari itu memori ini
dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data Rate
Synchronous Dynamic Random Access Memory.
Dengan memori DDR
SDRAM, sistem bus dengan frekuensi sebesar 100-133 MHz akan bekerja secara
efektif pada frekuensi 200 – 266 MHz. DDR SDRAM pertama kali digunakan pada
kartu grafis AGP berkecepatan ultra. Sedangkan penggunaan pada prosessor, AMD
ThunderBird lah yang pertama kali memanfaatkannya.
·
DDR RAM
Pada 1999 dua
perusahaan besar microprocessor INTEL dan AMD bersaing ketat
dalam meningkatkan kecepatan clock pada CPU. Namun menemui
hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke 133 Mhz
kebutuhan Memory (RAM) akan lebih besar.
Dan untuk menyelesaikan masalah ini maka dibuatlah DDR RAM (double
data rate transfer) yang awalnya dipakai pada kartu grafis, karena sekarang
anda bias menggunakan hanya 32 MB untuk mendapatkan kemampuan 64 MB. AMD
adalah perusahaan pertama yang menggunakan DDR RAM pada motherboardnya.
·
DDR2 RAM
Ketika memori jenis
DDR (Double Data Rate) dirasakan mulai melambat dengan semakin cepatnya
kinerja prosesor dan prosesor grafik, kehadiran memori DDR2 merupakan kemajuan
logis dalam teknologi memori mengacu pada penambahan kecepatan serta antisipasi
semakin lebarnya jalur akses segitiga prosesor, memori, dan antarmuka grafik (graphic
card) yang hadir dengan kecepatan komputasi yang berlipat ganda.
Perbedaan pokok antara
DDR dan DDR2 adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency mencapai
dua kali lipat. Perubahan ini memang dimaksudkan untuk menghasilkan kecepatan
secara maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi yang semakin cepat, baik di
sisi prosesor maupun grafik.
Selain
itu, kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Jika pada DDR kebutuhan voltase
tercatat 2,5 Volt, pada DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8 Volt. Artinya,
kemajuan teknologi pada DDR2 ini membutuhkan tenaga listrik yang lebih sedikit
untuk menulis dan membaca pada memori.
Teknologi
DDR2 sendiri lebih dulu digunakan pada beberapa perangkat antarmuka
grafik, dan baru pada akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada teknologi RAM.
Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR sehingga
penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer yang memang mendukung
DDR2.
·
DDR3 RAM
DDR3 RAM
RAM DDR3 ini memiliki
kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16% dibandingkan dengan DDR2. Hal
tersebut disebabkan karena DDR3 sudah menggunakan teknologi 90 nm sehingga
konsusmsi daya yang diperlukan hanya 1.5v, lebih sedikit jika dibandingkan
dengan DDR2 1.8v dan DDR 2.5v. Secara teori, kecepatan yang dimiliki oleh RAM
ini memang cukup memukau. Ia mampu mentransfer data dengan clock efektif
sebesar 800-1600 MHz. Pada clock 400-800 MHz, jauh lebih
tinggi dibandingkan DDR2 sebesar 400-1066 MHz (200- 533 MHz) dan DDR sebesar
200-600 MHz (100-300 MHz). Prototipe dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini
sebenarnya sudah diperkenalkan sejak lama pada awal tahun 2005. Namun,
produknya sendiri benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan
dengan motherboard yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake
dan pada motherboard tersebut sudah mendukung slot DIMM.
EVOLUSI MODUL
Selain mengalami perkembangan pada sisi kemampuan, teknik pengolahan
modul memori juga dikembangkan.
·
S I M M
Kependekan dari Single In-Line Memory Module, artinya
modul atau chip memori ditempelkan pada salah satu sisi sirkuit PCB. Memori
jenis ini hanya mempunyai jumlah kaki (pin) sebanyak 30 dan 72 buah. SIMM 30 pin berupa FPM DRAM, banyak digunakan
pada sistem berbasis prosessor 386 generasi akhir dan 486 generasi awal. SIM 30
pin berkapasitas 1MB, 4MB dan 16MB.
Sedangkan SIMM 70 pin dapat berupa FPM DRAM maupun EDO DRAM yang
digunakan bersama prosessor 486 generasi akhir dan Pentium. SIMM 70 pin
diproduksi pada kapasitas 4MB, 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB.
·
D I M M
Kependekan dari Dual In-Line Memory Module, artinya
modul atau chip memori ditempelkan pada kedua sisi PCB, saling berbalikan.
Memori DIMM diproduksi dalam 2 bentuk yang berbeda, yaitu dengan jumlah kaki
168 dan 184.
DIMM 168 pin dapat berupa Fast-Page, EDO dan ECC SDRAM,
dengan kapasitas mulai dari 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB. Sementara DIM 184
pin berupa DDR SDRAM.
·
SODIMM
Kependekan dari Small outline Dual In-Line Memory Module.
Memori ini pada dasarnya sama dengan DIMM, namun berbeda dalam penggunaannya.
Jika DIMM digunakan pada PC, maka SO DIMM digunakan pada laptop/notebook.
SODIMM diproduksi dalam dua jenis,jenis pertama mempunyai jumlah kaki
sebanyak 72, dan satunya berjumlah 144 buah
·
RIMM/SORIMM
RIMM dan SORIMM merupakan jenis memori yang dibuat oleh Rambus. RIMM pada
dasarnya sama dengan DIMM dan SORIMM mirip dengan SODIMM.
Karena menggunakan teknologi dari Rambus yang terkenal mengutamakan
kecepatan, memori ini jadi cepat panas sehingga pihak Rambus perlu menambahkan
aluminium untuk membantu melepas panas yang dihasilkan oleh memori ini.
·
Read Only Memory (ROM)
Read Only Memory (ROM) adalah suatu himpunan dari chip yang berisi bagian
dari sistem operasi yang mana dibutuhkan pada saat komputer dinyalakan. ROM
juga dikenal sebagai suatu firmware. ROM tidak bisa ditulisi atau diubah isinya
oleh pengguna. ROM tergolong dalam media penyimpanan yang sifatnya non
volatile. Chip ROM datang dari pabriknya dengan program atau instruksi yang
sudah disimpan di dalamnya. Satu-satunya cara untuk mengganti kontennya adalah
dengan mencopotnya dari komputer dan menggantinya dengan ROM yang lain. Chip
ROM dapat berisi program yang sering digunakan, seperti rutin-rutin komputasi
untuk menghitung akar suatu bilangan dan lain sebagainya.
Penggunaan dari ROM ini contohnya adalah sebagai media penyimpanan dari
BIOS (Basic Input-Output System) yang diuat oleh pabriknya. BIOS merupakan
bagian yang sangat kritis dari suatu sistem operasi, yang mana fungsinya
memberi tahu komputer bagaimana caranya mengakses disk drive. Ketika komputer
dinyalakan, RAM masih kosong dan instruksi yang ada pada ROM BIOS lah yang
digunakan oleh CPU untuk mencari disk drive yang berisi file-file utama dalam
sistem operasi. Komputer lalu memindahkan file-file tersebut ke dalam RAM dan
kemudian menjalankannya.
Ada tiga
variasi dari ROM, yaitu:
o PROM
(Programmable Read Only Memory).
Chip PROM adalah
suatu chip yang kosong yang mana program dapat dituliskan ke dalamnya dengan
menggunakan suatu peralatan khusus. Chip PROM dapat diprogram sekali dan
biasanya digunakan oleh pabrik sebagai control device di dalam
produk-produknya.
o EPROM
(Erasable Programmable Read Only Memory).
EPROM mirip dengan
PROM, tetapi program dapat dihapus dan program yang baru bisa dituliskan ke
dalamnya dengan menggunakan suatu peralatan khusus yang menggunakan sinar
ultraviolet. EPROM digunakan untuk controlling device, seperti robot dan
sebagainya.
o EEPROM
(Electronic Erasable Programmable Read Only Memory).
Chip EEPROM dapat
diprogram ulang dengan menggunakan suatu electric impulses yang khusus. Mereka
tidak perlu dicabut atau diubah.
Sumber :