Apa kabar calon istriku ? Hope you well and do take care
Allah selalu bersama kita
ukhtiku.. Masihkah menungguku ?
Hhm.. menunggu, menanti atau whateverlah yang sejenis dengan itu. Kata yang membosankan. Benarkah ?!
Menunggu...
Hanya sedikit orang yang menganggapnya sebagai
hal yang istimewa
dan bagiku, menunggu adalah hal istimewa
Karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan dan
yang diperoleh dari menunggu
Banyak hal lain yang bisa dilakukan saat menunggu
Percayalah bahwa tak selamanya sendiri itu perih
Bahwa di masa penantian, kita sebenarnya bisa
lebih produktif
Mumpung waktu kita masih banyak luang
Belum tersita dengan kehidupan rumah tangga
Karenanya wahai bidadari dunia...
Maklumilah bila sampai saat ini aku belum
datang
Bukan 'ku tak ingin, bukan 'ku tak mau, bukan
'ku menunda
tapi persoalan yang mendera hidup ini kian
banyak dan kian rumit
Meski saat ini hidup untuk diri sendiri pun rasanya masih sulit
Namun seperti seorang ustadz pernah mengatakan bahwa hidup untuk orang lain adalah sebuah kemuliaan.
Memberi disaat kita sedang sangat kesusahan adalah pemberian terbaik
Bahwa kita belumlah hidup jika kita hanya hidup untuk diri sendiri
Ukhtiku...
Dimana pun engkau sekarang, janganlah gundah,
janganlah gelisah
telah kulihat wajahmu dan aku mengerti,
Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku
di dalam hari - harimu
Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu
Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang
Karena jalan ini masih panjang
Banyak hal yang menghadang
Hatiku pun melagu dalam nada angan
Seolah sedetik tiada tersisakan
Resah hati tak mampu kuhindarkan
Tentang sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan
Karang asaku tiada 'kan terkikis dari panjang
jalan perjuangan, hanya karena sebuah kegelisahan
Lebih baik mempersiapkan diri sebelum mengambil
keputusan
Keputusan besar untuk datang kepadamu
Ukhtiku...
Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu
Percayalah pada-Nya, Yang Maha Pemberi Cinta
Bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir
Yakinlah.. saat itu pasti 'kan tiba
Tak usah kau risau karena makin memudarnya
kecantikanmu
Karena kecantikan hati dan iman yang dicari
Tak usah kau resah karena makin hilangnya aura
keindahan luarmu
Karena aura keimananlah yang utama
Itulah auramu yang memancarkan cahaya surgawi, merasuk dan menembus relung jiwa
Wahai perhiasan terindah…
Hidupmu jangan kau pertaruhkan, hanya karena
kau lelah menunggu
Apalagi hanya demi sebuah pernikahan
Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat,
Tapi ia dapat hancur dalam hitungan detik
Jangan pernah merasa hidup ini tak adil
Kita takkan pernah bisa mendapatkan semua yang kita
inginkan dalam hidup
Pasrahkan inginmu sedalam kalbu,
Pada tahajjud malammu
Bariskan harapmu sepenuh rindumu, pada istikharah
di shalat malammu
Pulanglah pada-Nya, ke dalam pelukan-Nya
Jika memang kau tak sempat bertemu diriku,
Sungguh … itu karena dirimu begitu mulia, begitu
suci
Ukhtiku…
Scenario Allah adalah scenario terbaik
Dan itu pula yang telah Ia skenariokan
untuk kita
Untuk membangun kembali peradaban
ideal seperti angan kita
Ukhtiku…
Ku tahu kau merindu, berrsabarlah saat indah ‘kan menjelang jua
Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan
Apa kabar kau disana ?
Lelahkah kau menunggu ku berkelana ?
Lelahkah kau menunggu ku disana ?
Bisa bertahankah kau disana ?
Tetap bertahanlah kau disana …
Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum
manismu
Bila waktu itu telah tiba, kenakanlah mahkota
itu, kenakanlah gaun indah itu..
Masih banyak yang harus ku cari ‘tuk bahagiakan
kita nanti…
Ukhtiku…Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir
Hatiku serasa kelu dengan derita yang mendera
Kutahan derita malamini sembari menghitung bintang dan melanjutkan tulisan ku ini
Cinta membuat hati serasa terpotong-potong
Jika disana ada bintang yang menghilang,
Mataku berpendar mencari bintang yang datang
Kalau memang kau pilihkan aku, tunggu sampai aku datang…
Mungkin kau tak pernah sadar betapa mudahnya kau tuk dikagumi
Akulah orang yang ‘kan selalu mengagumimu, menjaga dan mencintaimu
Ukhtiku…
Saat ini ku hanya dapat mengagumimu, hanya dapat merindukanmu
Bila kau jadi istriku kelak, jangan pernah berhenti memiliki ku dan
Mencintaiku hingga ujung waktu
Tunjukkanlah padaku kau ‘kan selalu mencintaiku
Hanya engkau yang aku harap
Telah lama kuharap hadirmu disini
Meski sulit, harus kudapatkan
Kuakui cintaiku tak hanya hinggap di satu tempat,
Aku takut mungkin diriku terlalu liar bagimu
Namun sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egoku, pelarian perasaanku,
Dan sikapmu telah meluluhkan jiwaku
Waktu pun terus berlalu dan aku kian mengerti…
Apa yang akan kuhadapi
Dan apa yang harus kucari dala hidup
Kurangkai sebuah tulisan sederhana ini, untuk
dirimu…
Ku goreskan syair sederhana ini, untuk dirimu
yang mempesona
Memahamiku, dan mencintaiku apa adanya
Semoga…
Kau terindah di antara bunga yang pernah aku miliki dahulu
Kau teranggun diantara dewi dunia yang pernah ku temui
Kau berikan tanda penuh arti yang tak bisa ku mengerti
Kau bentangkan jalan penuh duri yang tak bisa ku lalui
Begitu indah kau tercipta bagi Adam
Begitu anggun kau terlahir sebagai hawa
Kau terindah yang pernah kukagumi meski tak
bisa aku miliki
Kau teranggun yang pernah kutemui meski tak
bisa ku muliki
Ringankanlah kerinduan yang mendera
Kupanjatkan sepotong doa setiap waktu,
Karena keinginan yang menyeruak di dalam diriku
Ya Allah…
Ampuni segala kekhilafan hamba yang hina ini
Ringankanlah langkah kami
Beri kami kekuatan dan kemampuan ‘tuk
melenyapkan setengah ad-Din ini,
Mengikuti sunnah rasul-Mu
Jangan biarkan hati kami terus berkelana tak
berpenghujung
Yang hanya sia-sia dengan waktu dan kesempatan
yang telah Engkau berikan
Amin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar