3. SOLUSI DAN TANGGAPAN YANG BAIK UNTUK MENGATASI LOKALISASI
· Tanggapan
:
Masalah Dunia malam sering dipandang
sebagai dunia yang penuh gemerlap dan didalamnya terungkap berbagai kasus,
sebut saja kasus pelacuran. Dan untuk kasus pelacuran maka jelas ada beberapa
alasan sampai banyak sekali wanita akhirnya memilih manjadi pelacur mulai dari
sekedar mencari kepuasan seks dan kelebihan dalam materi, karena paksaan pihak
lain, tuntutan ekonomi, keadaan yang dihadapi saat itu sampai pada pengaruh
dalam lingkungan. Pelacuran merupakan suatu masalah yang terus menghadapi
kontroversi dari waktu ke waktu, ada yang setuju tapi ada pula yang menolak
dengan tegas. Namun jelas bahwa pelacuran apapun bentuknya pasti akan membawa
dampak bagi kehidupan pelaku prostitusi atau wanita pelacur.
Meskipun
berbagai hal dilakukan untuk mengantisipasi makin berkembangnya masalah ini
tetapi para konsumen dari jasa seksual selalu hadir dan mengundang adanya
tanggapan dari kemauan yang telah dianggap sebagai kebutuhan ini. Saya melihat
bahwa masalahnya bukan ada pada perkembangan penjualan jasa seksual yang kini
makin nyata dan terbuka ditengah publik tetapi justru pada kebutuhan pasar akan
hal ini yang semakin sulit dihilangkan.
· Solusi :
- Mencoba memberi nuansa pendekatan yang berperikemanusiaan, karena Wanita pelacur adalah sesama kita yang berhak mendapatkan perlakuan manusiawi karena mereka juga adalah makhluk ciptaan yang mungkin saja khilaf dalam bertindak.
- Memberdayakan atau memberikan keterampilan ( binaan ) kepada para pelaku agar tetap dapat melanjutkan hidupnya dengan pekerjaan halal seperti yang dilakukan Wali Kota Surabaya pada pusat prostitusi dolly. Memberikan binaan dan keterampilan memasak dan membuat makanan ringan.
- Membuka lapangan pekerjaan baru seperti yang dilakukan Bupati Kendal, dengan membuka Kawasan Industri Kendal ( KIK ).
- Solusi jika dipandang dari sisi agamawan, harus menutup lokalisasi prostitusi. Dalam menutup pun haruslah bermusyawarah dengan semua elemen masyarakat, namun menutup tidaklah semudah membubarkan partai politik. Seperti dikutip dalam :http://politik.kompasiana.com/2014/01/09/soal-lokalisasi-ahok-tidak-semunafik-yang-kalian-sangka-625331.html
Syair almarhum WS Rendra. “Ambillah galah dan kibarkan kutang-kutangmu
di ujungnya, araklah keliling kota sebagai panji yang telah mereka nodai.
Kinilah giliranmu menuntut. Katakanlah kepada mereka, menganjurkan mengganyang
pelacuran tanpa mengawini para bekas pelacur adalah omong kosong. Membubarkan
kalian tidak semudah membubarkan partai politik.”
“Mereka harus beri kalian kerja.
Mereka harus pulihkan derajat kalian. Mereka harus ikut memikul kesalahan.”
Sumber :